Masyarakat tidak pernah luput dalam konsumsi dan penggunaan gula, terutama didalam makanan sehari –hari. Terkadang gula yang biasa digunakan untuk bumbu makanan ataupun minuman juga perlu diperhatikan kandungannya. Penting sekali bagi masyarakat umum untuk lebih teliti dan memilah milah dalam pemilihan produk gula, terutama gula kristal untuk sehari hari. Kita perlu tahu bahwa gula kristal ini memiliki beberapa macam jenis. Perbedaan jenis gula yang kita pilih, juga sangat penting terutama bila dikaitkan dengan masalah kesehatan.
Secara umum penggunaan gula dibedakan menjadi dua, yaitu gula untuk konsumsi dan gula untuk industri. Gula untuk konsumsi sering kita kenal dengan nama Gula Kristal Putih (GKP), sedangkan gula untuk kebutuhan industri dikenal dengan nama gula rafinasi.
Gula kristal rafinasi (GKR) ini adalah gula yang memiliki warna lebih putih dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi. Selain itu, gula rafinasi juga memiliki tekstur yang lebih halus, dan bersih dibandingkan gula kristal putih. Gula rafinasi diolah dari bahan baku gula mentah (raw sugar) yang melalui tahapan proses penyulingan, penyaringan, dan pembersihan lebih ketat dibandingkan dengan GKP (Fajrin et al., 2016). Tingkat kemurnian yang dimiliki gula rafinasi juga lebih tinggi, butiran kristal lebih halus, serta warna yang lebih putih dengan kadar keputihan gula rafinasi (ICUMSA) 45. Kandungan dalam gula rafinasi sebagian besar adalah kandungan sukrosa, dimana sukrosa cenderung tidak memberikan rasa yang terlalu manis. Gula refinasi biasanya digunakan untuk industri saja.
Perbedaan dari gula rafinasi, gula kristal putih cenderung memiliki warna tidak seputih gula rafinasi. Gula kristal putih (GKP) adalah gula yang berasal dari tebu murni dengan kadar ICUMSA yang lebih tinggi dibandingkan dengan gula rafinasi yaitu 200-300 IU. Warna yang timbul dari gula putih sendiri berasal dari glukosa/fruktosa bebas, dimana gula putih memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan gula rafinasi. Hal ini juga dikarenakan kandungan dari gula kristal putih yang mengandung glukosa. Gula kristal putih cenderung memiliki tekstur yang kasar dibandingkan gula rafinasi. GKP dapat dikonsumsi langsung tanpa harus diolah seperti gula rafinasi. Selain itu, butiran kristal agak kasar.
Berdasarkan customer value-driven marketing strategy, pada sisi segmentasi pasar, Para petani menggunakan segmentasi demografi GKP pada pasar di Indonesia. Sedangkan GKR mengusung segmentasi di sisi demografis sudah sangatlah luas, tidak hanya di pasar indonesia tetapi sudah mendunia. Berdasarkan targetnya GKP ditargetkan pada seluruh produksi yang terserap dipasar gula Indonesia danberfokus pada peraturan pemerintah bahwa GKP untuk para konsumen, buka perusahaan industri makanan dan minuman. Sedangkan GKR berfokus kepada industri makanan dan minuman di Indonesia.